Seputar jazdab
JAZDAB adalah
“tampaknya sifat-sifat ilahi”, ketika seseorang mengalami jazdab, maka
seseorang akan betul-betul mampu melihat secara nyata sifat-sifat allah, dan
mampu merasakannya.
الكشف عن حقيقة الصوفية - (1 / 244)
الجذبة هي التجلي الإلهي، وفيها يحصل التحقيق بالأسماء الإلهية، والاستشعار
بالاسم الصمد، أو بالألوهيةالفكر الصوفي
Secara
global, seluruh istilah-istilah dalam kaum sufi (meskipun berbeda-beda)
mempunyai satu orientasi, yaitu wahdatul wujud. Namun menurut Sayid Husen,
dua prinsip sufi yaitu antara wahdatul
wajud dan insane kamil, memandang bahwa sesuatu apapun akan tampak pada asmaul
husna dan sifat-ifat allah. Serta bagi insane kamil akan mampu menggambarkan
tuhan dan sesuatu apapun.
الكشف عن حقيقة الصوفية - (1 / 94)
يفهمنا هذا النص أن كل العبارات الصوفية المختلفة التي مرت والتي ستمر
والتي لن تمر معنا، كلها تشير إلى معنى واحد، (وقد عرفناه، إنه وحدة الوجود يقول سيد
حسين نصر مؤكداً وكل ما نستطيعه هو التشديد على أن التعاليم الصوفية تدور حول عقيدتين
أساسيتين هما: (وحدة الوجود)، و(الإنسان الكامل). إن جميع الأشياء تجليات للأسماء الحسنى
والصفات الِإلهية، فبالِإنسان الكامل يتصور الله بذاته، ويتأمل جميع الأشياء التي جاء
بها إلى- حيز الوجود2).:
Jazdab menurut ahli sufi di sebabkan keimanan yang sangat kuat seorang
hamba pada tuhanya hingga oleh allah, orang sufi akan di berikan sesuatu yang
tidak akan bisa di lihat, tidak bisa di dengar, dan tak akan bisa di rasakan
oleh manusia lain, di lain itu , orang yang mengalami jazdab akan senantiasa
berdoa pada allah dengan tetap khauf (takut pada azdab allah) dan thoma’
(keinginan untuk masuk surga).
(في ضوء
الكتاب والسنة) - (1 / 18)
فهؤلاء الذين ادخر الله لهم ما لا عين رأت، ولا أذن سمعت، ولا خطر على
قلب بشر لا شك أنهم أكمل الناس إيمانًا وحالًا، ومع ذلك فهم يدعون ربهم خوفًا وطمعًا
: خوفًا من عذابه، وطمعًا في جنته . وآيات القرآن في هذا المعنى لا تحصى كثرة .
Tanda-tanda jazdab: saat mengalami jazdab, seseorang akan mengalami khudur
atau menyatunya jiwa dengan allah yang maha esa (sebagian ulama sufi mendifinisikan
keadaan seperti ini dengan istilah fana’).
الكشف عن حقيقة الصوفية - (1 / 93)
الحضور: النفس حين تتحد بالواحد في حال الجذب (هذا التعريف هو لأفلوطين،
من المعجم الفلسفي الصادر عن مجمع اللغة العربية)، وإذا أردنا أن نصيغ هذه الجملة بالعبارة
الصوفية، نقول: الحضور هو الفناء في الذات.
Di samping itu, tanda-tanda jazdab yang lain adalah, secara prilaku dia
akan seperti orang gila, namun tidak seperti orang gila, karna sebetulnya orang
yang sedang jazdab sedang menyatu, dalam penjelasan ulama, mereka mengatakan
bahwa, gila yang di alami para orang yang sedang jazdab adalah karna mereka
larut kedalam kecintaan mereka pada Allah
الكشف عن حقيقة الصوفية - (2 / 61)
في واقع الأمر، إن ما يحصل للصوفي هو نفس ما يحصل للمجنون من خدر في مراكز
الوعي والضبط في الدماغ، مع فارق، أن ما يحصل للصوفي هو شيء شبه مرضي، لا مرضي، ولا
يكون مرضياً مثل الجنون تماماً إلا عند الذين يستولي عليهم الجذب، والذين يقولون عنهم
إنهم في مقام جمع
الجمع وكثيراً ما سمعنا ممن يقول عن مجنون أو معتوه إنه سائح في حب الله
Manurut as-syeh
Abdul Aziz bin Muhammad Ad-Dibaghi (1095 H
- 1132H), sesungguhnya Allah
tidak akan mencintai seorang hamba, sebelum orang tersebut oleh allah di
jadikan sebagai manusia yang ma’rifat bi allah, dan ha inilah yang menyebabkan
seseorang mengalami jazdab.
الكشف عن حقيقة الصوفية - (1 / 373)
ويقول عبد العزيز الدباغ إن الله تعالى لا يحب عبداً حتى يُعرِّفه به،
وبالمعرفة يطلع على أسراره تعالى، فيقع له الجذب إلى الله تعال:
Hukum orang yang sedang jazdab: saat seseorang mengalami jazdab,(karna dia
seperti orang gila dan hilang kesadaran)menurut Ad- Burhami, tidak terkena
taklif dari syariat, maka di tidak berkuwajiban hal-hal yang di perintahkan
tuhan atas hambanya. Namun hal ini, di dalam kitab tholai’ul As-sufi di
bantah habis-habisan oleh Abu Al- Qosim Al- Amidi. Menurut beliu, hal-hal
seperti fana’, wahdatul wujud (termasuk juga jazdab) sudah melenceng dari agama
islam, sebab hal itu merupakan kepercayaan-kepercayaan dari agam Hindu, Budha,
Zairoster. Disamping itu, menurut Aly
Awajiy, hal yang di kemukakan oleh ahli sufi bahwa saat di mengalami jazdab tidak
tertaklif, hanya sebuah bentuk kemalasan untuk thoat pada perintah agama, dan
hal ini juga di dukung oleh imam sya’roni yang mengatakan bahwa para Wali-Wali
ahli sufi pun tetap terkena hokum taklif dari syari’at.
طلائع الصوفية - (1 / 32)
لاشك أن ما يدعو إليه الصوفية من الزهد ، والورع والتوبة والرضا ... إنما
هي أمور من الإسلام ، وأن الإسلام يحث على التمسك بها والعمل من أجلها ، ولكن الصوفية
في ذلك يخالفون ما دعا إليه الإسلام حيث ابتدعوا مفاهيم وسلوكيات لهذه المصطلحات مخالفة
لما كان عليه الرسول صلى الله عليه وسلم وصحابته لكن الذي وصل إليه بعضهم من الحلول
والاتحاد والفناء ، وسلوك طريق المجاهدات الصعبة ، إنما انحدرت هذه الأمور إليهم من
مصادر دخيلة على الإسلام كالهندوسية والجينية والبوذية والأفلاطونية والزرادشتية والمسيحية.
فرق معاصرة للعواجي - (3 / 118)
وقال أيضاً: "إن الله يفتح للعارف وهو على فراشه ما لا يفتح لغيره
وهو قائم يصلي"( )، وهذه دعوى صريحة إلى التكاسل في الطاعات وتعريض بقلة فضل الصلاة
وتتضح منزلة التكاليف عند بعض أولياء الصوفية عند الشعراني في تراجمه لكثير من أعلامهم
بما لا يدع مجالاً للشك في إلحاد وزندقة هؤلاء الذين يسميهم أولياء ويترضى عنهم أيضاً.
Menyikapi hal ini, Seykh
Muhammad bin Sulaiman Al-Bagdadi mengatakan, sesungguhnya jazdab tanpa adanya
ketaqwaan atau menjalankan perintah tuhan tak akan ada artinya, begitu pula
bila hanya melakukan syariat tampa adanya jadzab, karna tidak akan menghasilkan
apapun, kecuali menjadi golongan ulama yang cenderung dhohiriyah atau hanya
melihat dhohir saja.
موسوعة الرد على الصوفية - (78 / 241)
ويقول محمد بن سليمان البغدادي الحنفي النقشبندي واعلم أن الجذب وحده من
غير سلوك في الطريق المستقيم بامتثال أوامر الحق تعالى والاجتناب عن نواهيه لا نتيجة
له أصلاً...وكذلك السلوك بامتثال الأوامر واجتناب النواهي من غير جذب إلهي لا نتيجة
له غير الدخول من أهل الظاهر في حيز العلماء والعباد
Sebuah kesimpulan kecil
jazdab, fana’, wahdatul wujud, dalam istilah sufi mempunyai tujuan sama,
yaitu bagaimana menjadi manusia sempurna di sisi Allah, hingga merasa tidak ada
apapun kecuali Allah, tidak ada yang tampak kecuali Allah. Begitu
memahami kehambaan diri dan menyadari kebesaran allah melalui sifat dan
asma-asmanya, hingga seperti mampu melihat tuhan seperti benda yang wujud.
Sedangkan Jazdab
dalam istilah sufi adalah,merupakan
sebuah fase di mana manusia oleh tuhan di tarik ke alam yang berbeda
untuk di jadikan kekasihnya (ma’rifat bil allah) atau Allah akan memperlihatkan
kekuasaanya serta rahasia yang tidak di ketahui manusia. Hal itu menjadikan
dirinya lupa akan keadaanya (hingga banyak dari tokoh sufi yang seperti orang
gila), namun tidak gila karna sakit, tapi karna keimanan yang luar biasa pada Allah
atau pula karna dia telah tenggelam dalam kecintaanya pada Allah.
Hukum yang
berlaku pada orang jazdab tetap seperti orang biasa, yaitu dia masih terkena
taklif dari syari’at agama. Karna jika seseorang telah menjadi kekasih allah,
pasti orang tersebut tidak akan meninggalkan perintah allah dan meninggalkan
laranganya. Namun jika ada orang yang jazdab akan tetapi meninggalkan syari’at,
hal itu hanyalah jazdab yang tidak ada faedahnya.
(Ahmad Mujib Zen)
Banyuwangi, 27 september 2012
Sipp...
BalasHapusmerupakan sebuah fase di mana manusia oleh tuhan di tarik ke alam yang berbeda untuk di jadikan kekasihnya (ma’rifat bil allah) atau Allah akan memperlihatkan kekuasaanya serta rahasia yang tidak di ketahui manusia,
BalasHapusini secara detail gimana mas? aku juga asal banyuwangi?
Setau saya. Manusia bisa melihat yg ghaib. Atau kekauasaan penuh yg allah miliki. Serta ciptaan nya secara nyata. Tanpa org tau. Hanya anda sendiri yg bertqwa besar yg mampu bisa melihat itu. Karna iman seseorang terhadap tuhan nya berbeda beda. Dan tidak menutup kemungkinan.karna allah membedakan ciptaan bukan karna hartanya tapi ketakwaan nya lah.yg menjadi org jadzab mampu dan tau. Kita hidup didunia ini. Hnya sementara. Waallah huallam bishowab🙏
BalasHapus